Kamis, 05 Mei 2011

UAS MANAJEMEN TERAPAN

 Definisi dari:
a. Likuiditas:
Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
b. Hutang:
Suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan atau kreditor yang menuntut perusahaan harta dari perusahaan/ lebih sederhana dikatakan sebagai debit usaha.
c. A/R (Account Receivable):
Uang piutang atau disebut juga piutang dagang, yaitu tagihan perusahaan, kepada pihak lain yang pelunasannya dalam jangka pendek tanpa disertai perjanjian secara tertulis akibat dari adanya penjualan barang dan jasa; contoh: Credit card
d. Retained earning:
Uang yang ditahan pada akhir tahun
e. COGS (Cost Of Goods Sold):
Harga produk produksi dan penjualan barang untuk mengukur persediaan barang secara perfectual system dan periodic system.
f. Laporan Neraca:
Laporan keuangan perusahaan dimana dapat diketahui asset, kewajiban dan seberapa besar modal pemilik pada kurun waktu tertentu (umumnya 1 th).
g. Laporan arus kas (cash flow):
Pencatatan setiap uang masuk dan uang keluar selama periode tertentu.
h. Investasi:
Modal yang ada dan dipakai untuk pembelian barang-barang yang dibutuhkan
i. Net income (pendapatan bersih):
Perbedaan antara pendapatan dengan beban pengeluaran selama periode waktu tertentu.
j. Gross income (pendapatan kotor):
Jumlah seluruh penerimaan atau pemasukan suatu perusahaan sebelum dikurangi dengan beban-beban pengeluaran selama periode tertentu.
k. Persediaan barang (inventory):
Barang yang dimiliki perusahaan pada saat penyusunan neraca.
l. Equitas:
Modal aawal yang dimiliki oleh pemilik usaha, yaitu yang berasal dari modalnya sendiri.
m. Owner equity:
Pemilik perusahaan/pemilik saham
n. Sunk cost:
Biaya-biaya yang sudah dikeluarkan atau biaya dihubungkan dengan biaya pengadaan tidak terlalu relevan dengan biaya analisis differensial.
o. Modal
Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.
p. Pasiva
Pasiva merupakan kewajiban (hutang) dari suatu perusahaan yg harus dibayar dalam kurun waktu tertentu.
Kewajiban (pasiva) adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha kewajiban ini dibedakan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.
q. Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain
r. Depresiasi:
Penyusutan nilai alat atau produksi untuk 5 th kedepan, yaitu suatu proses sistematis dan rasional untuk menentukan seberapa besar biaya awal dari harta yang tidak lancar yang diakui sebagai pengeluaran tiap bulan.
s. Laporan Keuangan
Hasil akhir dari suatu proses pencatatan dari berbagai transaksi keuangan yang terjadi selama periode tertentu
t. Piutang
Piutang atau tagihan merupakan aktiva lancer, yg dapat diartikan sebagai tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan.
u. Sistem Periodik:
Mencatat penjualan dari sediaan dalam pencatatan ini tidak ada penyesuaian untuk penjualan maupun pembelian. Sistem ini tidak memakai SKU (Stock Keeping Unit).
v. FIFO:
Suatu sistem penyimpanan barang dimana barang yang pertama kali masuk, maka terlebih dahulu dikeluarkan dengan maksud untuk menghindari kerugian akibat kadaluarsa.
 Perencanaan
 Perencanaan adalah proses menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi, menetapkan strategi menyeluruh ntuk mencapai tujuan, dan menyusun rencana lengkap untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
 Manfaat perencanaan:
a. Membantu kita untuk segera menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan di sekeliling kita.
b. Membantu kita untuk memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
c. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
d. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara bagian organisasi
e. Membuat tujuan lebih khusus terinci, dan mudah dipahami
f. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
g. Menghemat waktu, usaha, dan dana
 Tahapan perencanaan sebelum membuat apotek:
a. Membuat studi kelayakan; diantaranya: menentukan lokasi, tingkat ekonomi masyarakat sekitar, apotek kompetitor, menghitung Return Of Investmen, Payback Periode, Break Even Poin.
b. Membuat perizinan apotek
c. Mendesain apotek
d. Membuat job description untuk SDM di apotek
e.
 Anggaran
 Fungsi anggaran:
a. Sebagai fungsi perencanaan: perumusan anggaran-anggaran yang diperlukan sebelum perusahaan memulai operasinya.
b. Sebagai fungsi pengawasan: mencegah dan memperbaiki kesalahan agar rencana yang disusun sebelumnya dapat dicapai
c. Sebagai fungsi koordinasi: alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan karena semua kegiatan saling berkaitan satu sama lain
d. Sebagai pedoman kerja: penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang.
e. Alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien.
 Macam-macam anggaran:
a. Anggaran biaya:
a.1. Anggaran biaya terhitung: biaya yang dapat diperhitungkan secara teknis, pengeluaran dapat diukur
a.2. Anggaran biaya pertimbangan: berhubungan dengan biaya pertimbangan di pusat-pusat tanggung jawab, outputnya tidak dapat diukur.
b. Anggaran pendapatan: penjualan dalam unit dikalikan dengan perkiraan harga jual.
c. Anggaran rugi-laba: rencana laba tahunan, yang terdiri dari proyeksi keuangan untuk tahun yang akan datang, disertai dengan jadwal penyusunnya.
d. Anggaran kas: suatu anggaran yang meramalkan seberapa banyak uang tunai yang akan dimiliki oleh suatu organisasi dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk biaya-biaya.
e. Anggaran pembelanjaan modal: suatu anggaran yang memperkirakan investasi dalam properti bangunan dan peralatan besar
f. Anggaran variabel: anggraan yang mempertimbangkan biaya yang berbeda dengan volume
g. Anggran tetap: anggaran yang mengasumsikan tingkat penjualan atau produksi yang tetap.
 Pengontrolan
 Sistem pengendalian inventory:
1. Fixed order quantity system (continuos) : pemesan melakukan pemesanan kembali suatu barang pada saat hampir habis. Ada 3 model untuk mengetahui kapan pemesanana dilakukan dan berapa banyak yang akan dipesan:
a. Model EOQ (Economic Order Quantity): model ini merupakan salah satu teknik pengendalian persediaan paling tua dan paling terkenal. Mudah digunakan tetapi didasarkan pada beberapa asumsi:
 Permintaan diketahui dan bersifat konstan
 Lead time : waktu antara pemesanan dan penerimaandiketahui dan konstan
 Tidak ada diskon
 Tidak ada kehabisan stock
b. POQ (Production Order Quantity): produk diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan (tidak ada stock)
c. Quantity discount model: semakinbanyak jumlah barang yang dibeli, potongan diskon semakin besar.
2. Fixed time periode system : pemesanan dilakukan setelah menacapai waktu tertentu yang tetap dengan jumlah pemesanana tidak tetap (tidak ada stock).
 Investasi
 Persaingan internal & eksternal
 BEP
 Arus kas

Tidak ada komentar: