Kamis, 05 Mei 2011

FAR.IND PA KOS

BANGUNAN : LOKASI, KONSTRUKSI & LAYOUT
Pemilihan lokasi
1. Luas  pengembangan masa depan
2. Pengembangan wilayah
3. Sumber daya  air, bahan bakar, listrik
4. Pengolahan limbah
5. Transportasi publik  karyawan, bahan baku, rekanan, pengunjung
6. Isu lingkungan
a. Situs sejarah
b. Geologi & topologi (banjir, gempa, longsor)
c. Kualitas air-tanah-udara
7. Aktivitas luar: industri lain, tambang terbuka, tempat pembuangan sampah
8. Akses tenaga kerja & training
9. Keamanan
10. Akses marketing, bahan baku, R&D
11. Stabilitas politik
12. Kebijakan perdagangan, perpajakan & insentif
Cemaran Lingkungan
1. Udara: debu jalan, debu industri & partikel pestisida
2. Air tanah: sampah kimia, mikroba patogen, air sadah&koloid
3. Tanah: bahan kimia & sampah
4. Bangunan:
a. Cuaca: cat, dahumidifier
b. Banjir: saluran buang, tinggikan areas
c. Rembesan: saluran, pondasi tahan rembes
d. Hewan: filter, kawat, tirai plastik, pest control
Pembangunan tempat
1. Hukum yang berlaku & standar perusahaan
2. Infrastruktur tempat: bangunan, ruang hijau, parkir&jalan
3. Pengolahan limbah, air
4. Keamanan : pagar, pos jaga, kamera & bahan berbahaya, kondisi darurat
5. Layout
6. Utilities: listrik, udara tekan, steam, air, gas
7. Arsitektur eksternal: iklim, estetika
8. Peralatan: desain, layout, kapasitas
9. Akses pemeliharaan
10. Pemilihan kontraktor
11. Manajemen proyek
12. Kualifikasi&validasi
13. Bahan konstruksi
14. Air handling sistem
Permukaan ruang produksi
1. Tahan kimia
2. Bukan media mikro
3. Padat
4. Tidak berpori
5. Kedap air
6. Mudah bersih
7. Jangan kayu: karena kayu tidak kedap air, apabila terpaksa maka cat yang digunakan adalah cat duco (berlapis-lapis)
8. Tanpa sambungan: kalau ada sambungan tutup dengan silikon, karena kalau ada dikhawatirkan menjadi tempat pertumbuhan mikroba
Bahan bangunan
1. Beton: gudang
2. Beton+keramik: kelas IV
3. Beton+teraso+resin: steril
4. Beton+vinil: lab, kantor, koridor
5. Beton+teraso: non steril
6. Beton+poliuretan: steril, non steril
7. Beton+epoksi: steril, non steril
8. Beton+ubin semen: kantor
Permukaan bahan
1. Dinding
a. Batu: plester+cat
b. Gipsum: cat
c. Blok: plester+cat
d. Stainless steel
e. Panel logam: galvanisasi
f. Aluminium
g. Beton: plester+cat
2. Langit-langit
a. Steril: beton plester+cat
b. Non steril: panel gantung/suspensi  rangka baja, gipsum dicat, sambungan disilikon
Desain & layout
1. Kegiatan/proses lain yang berdekatan
2. Alur&proses urutan
3. Luas mencukupi untuk: alat, bahan, operator, proses, komunikasi&supervisi
4. Alur material & alur SDM
Untuk mencegah kontaminasi silang
1. Ruang, ruangan hrs dipisah
2. Air curtain: tirai udara, untuk kelas 1 diatasnya diletakkan LAF
3. Air handling sistem : sistem pengendalian udara
4. Dedicated facilities: fasilitas yang didedikasikan u/ proses ttt (proses berbahaya). Misal: u/ pembuatan hormon kelamin, produk darah, produk biologi, sefalosporin, betalaktam, sitotoksik.
Area, HVAc dan pintu masuk terpisah & filter keluar ≥90%
5. Airlock: untuk memisahkan antara kelas yang tinggi&yang rendah, biasanya 3-4 pintu.
6. Air shower: untuk memisahkan dengan menggunakan tekanan sehingga partikel2nya diserap/disedot
7. Loker
8. Gowning room
9. Washing room
10. Toilet
11. Gudang
HVAC Fresh Air System
1. Dari mulai udara masuk sampai udara dikeluarkan menjadi udara bersih (dari mulai weather louvre sampai dikeluarkan)
2. Keuntungan: kemungkinan kontaminasi kecil
3. Kerugian: energi mahal
4. Jika ruang produksinya banyak menghasilkan debu
HVAC Resirkulasi
1. Kerugian: kontaminasi kecil
2. Keuntungan: energi murah
3. Jika ruang produksinya tidak menghasilkan debu


Heating, Ventilating & Air Conditioning

Dedicated Facility : fasilitas yang didedikasikan u/ proses ttt (proses berbahaya)
1. Filter keluar ≥ 98%
2. Pintu masuk terpisah
3. HVAC terpisah
4. Area terpisah
5. Produk
• Betalaktam
• Produk darah
• Hormone seks
• Sefalosporin
• Sitotoksik
• Biologi



Pola aliran udara

Area yang berhubungan dengan luar
1. Penerimaan bahan awal
2. Keluar masuk karyawan
3. Pemakaian seragam kerja
4. Mandi, cuci tangan & buang air
5. Penyerahan obat jadi untuk distribusi
Konstruksi
1. Tahan/melindungi dari: cuaca, banjir, rembesan, binatang/serangga
2. Permukaan interior: halus, tidak retak2, sambungan tertutup, tidak menahan debu/kotoran, kuat, mudah dibersihkan
PERSONALIA
Prinsip
1. Pembuatan dan pemeliharaan suatu sistem QA yang memuaskan dan pembuatan produk farmasi yang benar dipengaruhi oleh faktor personalianya.
2. Oleh karena itu harus ada personalia yang berkualifikasi dan jumlahnya mencukupi untuk melaksanakan semua tugas yang merupakan tanggung jawab industri obat.
3. Tanggung jawab individu harus dipahami dengan jelas oleh masing-masing personalia, lalu didokumentasikan.
4. Semua personalia harus memahami prinsip-prinsip CPOB yang mempengaruhi mereka, dan menerima pelatihan awal dan berkelanjutan, termasuk petunjuk higiene sesuai kebutuhan mereka.

Jumlah personalia
1. Standar jam orang/bets: a
2. Besar bets: b
3. Produksi/thn: c
4. Jam produksi yg diperlukan: d = ax c/b
5. Hari kerja/thn: e
6. Jam orang/thn: f = e x 8
7. Jumlah org yg dibutuhkan: g= d/f x 1 org
Kekurangan personalia menjadi lelah fisik&mental karena harus bekerja tergesa2 dan lembur. Akibatnya kualitas menurun
Struktur Organisasi

Manajer Produksi
Manajer produksi harus seorang apoteker berkualifikasi, mendapat pelatihan yang cukup, mempunyai pengalaman praktek yang baik di bidang pembuatan obat dan managerial skill, agar bisa bekerja secara profesional.
Manajer produksi harus punya otoritas dan tanggung jawab penuh untuk mengelola produksi sediaan farmasi, termasuk:
1. Menjamin bahwa produk diproduksi & disimpan sesuai dengan prosedur tetap agar kualitasnya sesuai ketentuan;
2. Mengesahkan prosedur tetap (protap) produksi, & menjamin dilaksanakan dengan ketat;
3. Menjamin bahwa catatan produksi (batch records) dievaluasi & disahkan oleh manajer produksi sebelum diserahkan ke departemen QA;
4. Mengecek pemeliharaan bangunan, peralatan dan departemennya;
5. Melaksanakan validasi dengan benar; dan
6. Menjamin bahwa pelatihan awal dan berkelanjutan di departemennya dilaksanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Selain tugas-tugas tersebut, ada tugas-tugas lain yang dikerjakan bersama (share) dengan manajer lain, misalnya manajer QA, QC, teknik dan R&D.

Manajer QC
Manajer QC harus seorang apoteker berkualifikasi, mendapat pelatihan yang cukup, mempunyai pengalaman praktek yang baik di bidang pembuatan obat dan managerial skill, agar bisa bekerja secara profesional.
Manajer QC harus punya otoritas dan tanggung jawab penuh untuk menjalankan semua tugas pengawasan mutu, termasuk:
1. Menerima atau menolak bahan awal, bahan kemas, produk antara, ruahan dan produk jadi;
2. Menjamin bahwa semua pengujian yang perlu dilakukan;
3. Mengesahkan spesifikasi, petunjuk sampling, metode uji dan protap QC lainnya;
4. Mengesahkan dan memantau analisis kontrak;
5. Mengecek pemeliharaan bangunan, peralatan dan departemennya;
6. Melaksanakan validasi dengan benar;
7. Menjamin bahwa pelatihan awal dan berkelanjutan di departemennya dilaksanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Manajer QA
Manajer QC harus seorang apoteker berkualifikasi, mendapat pelatihan yang cukup, mempunyai pengalaman praktek yang baik di bidang pembuatan obat dan managerial skill, agar bisa bekerja secara profesional.
Manajer QA harus punya otoritas dan tanggung jawab penuh untuk menjalankan semua tugas sistem mutu/jaminan mutu, termasuk:
1. Menjamin implementasi (dan bila diperlukan, penegakan) sistem mutu;
2. Berpartisipasi dalam atau memulai pengembangan manual mutu perusahaan;
3. Menginisiasi dan mensupervisi audit internal atau inspeksi diri berkala;
4. Memperbaiki kekeliruan (oversight) departemen QC;
5. Memulai dan berpartisipasi dalam audit eksternal (audit vendor);
6. Memulai dan berpartisipasi dalam program validasi
7. Menjamin pemenuhan (compliance) ketentuan teknis atau regulasi terkait dengan kualitas produk jadi;
8. Mengevaluasi / mereview batch records;
9. Menerima atau menolak finished products for sale;

Tugas bersama
Beberapa responsibilitas yang umumnya dibagi (shared) atau dikerjakan bersama (jointly exercised) yang terkait dengan mutu, termasuk (tergantung regulasi di suatu negara):
1. Otorisasi protap dan dokumen lainnya, termasuk amandemen;
2. Pemantauan dan pengawasan lingkungan produksi;
3. Higiene pabrik;
4. Validasi proses;
5. Pelatihan (training);
6. Pengesahan dan pemantauan suppliers bahan awal;
7. Pengesahan dan pemantauan contract manufacturing;
8. Penetapan dan pemantauan kondisi penyimpanan bahan awal dan produk;
9. Penyimpanan catatan dan dokumen;
10. Pemantauan pemenuhan (compliance) standar CPOB;
11. Inspeksi, investigasi, dan pengambilan sampel, untuk memonitor faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas.

Jenis pelatihan
1. Umum: CPOB dasar, orientasi umum, K3
2. Tambahan: perubahan peraturan/alat
3. Khusus: pelatihan di tempat kerja
Pelatihan K3
1. Pelatihan umum
2. Penanggulangan kebakaran
3. Keselamatan kerja
4. P3K
5. Penanganan bahan berbahaya
Pelatihan Higiene Perorangan
1. CPOB dasar: pelatihan umum, kebersihan secara umum, kekhususan industri farmasi, higiene perorangan (sakit&luka terbuka, mikrobiologi, pakaian kerja, cuci tangan)
PERALATAN
Prinsip
1. Desain dan konstruksi yang cocok
2. Ukuran yang mencukupi
3. Penempatan (lokasi) & kualifikasi yang sesuai
Tujuan
1. Kualitas yang didesain ke dalam tiap produk dapat dijamin & reproduksibel dari bets ke bets yang diproduksi
2. Memudahkan dalam pembersihan & pemeliharaanya
Desain & Konstruksi
1. Sesuai tujuan penggunaanya
2. Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan/produk harus: tidak reaktif (inert), tidak adiktif, tidak absorptif
3. Material yang diperlukan untuk pengoperasian peralatan khusus (lubrikan/pendingin) tidak boleh kontak dengan bahan dalam proses, karena dapat mengubah identitas, kualitas atau kemurnian bahan/produk
4. Peralatan tidak menimbulkan efek yang merugikan pada produk melalui: katup yang bocor, lubrikan (pelumas) yang menetes, perbaikan, pemeliharaan, modifikasi/penyesuaian yang tidak tepat
5. Desain peralatan memberikan kemudahan dalam mencapai tingkat kebersihan yang memadai. Perlu protap pembersihan serta simpan pada kondisi kering&bersih
6. Peralatan pencucian & pembersihan: perlu diseleksi & tidak menjadi sumber kontaminasi
7. Peralatan yang digunakan untuk bahan yang mudah terbakar/berada di area dimana bahan mudah terbakar digunakan: harus dilengkapi dengan sparepart elektrik yang explosion-proof, dibumikan (grounded) dengan benar
8. Timbangan&alat ukur: dengan rentang & presisi yang sesuai, untuk produksi & kegiatan kontrol
Alat timbang , ukur, uji & rekam: dicek teratur akurasinya & dikalibrasi sesuai program & protap yang ada
Hasil pengecekan & dikalibrasi: direkam & didokumentasikan
9. Filter2 u/ filtrasi cairan yang dugunakan dalam proses produksi: tidak boleh melepas serat ke dalam produk, jangan gunakan filter yang mengandung asbes
10. Pipa2 u/ air destilasi, deionisasi dll: harus disanitasi sesua protap yang merinci batas2 kontaminasi mikroba & tindakan yang perlu dilakukan
Permukaan Peralatan
1. Bahan
a. SS AISI 316
 Produk steril
 Sistem pipa air murni & Aqua p.i
 Cr 16-18%; Ni 10-14%; Mo 2-3%
b. PTFE: bahan yg reaktif dengan non PTFE
c. Gelas: bahan yg reaktif dengan SS
d. SS AISI 304
 Produk non steril
 Bahan stabil dengan SS
 Cr 18-20%; Ni 8-12%
Instalasi & Lokasi
1. Peralatan harus berada di tempat yang sesuai untuk meminimalkan kontaminasi silang oleh bahan-bahan yang digunakan di area yang sam
Peralatan harus dipasang (installed) dengan suatu cara yang dapat mencegah risiko kesalahan atau kontaminasi.
2. Peralatan ditempatkan pada jarak yang memadai dari peralatan yang lain untuk mencegah penuh sesak (congestion) dan untuk menjamin bahwa produk tidak tercampur atau tertukar satu dengan yang lainnya.
3. Semua sabuk (belts) dan alat pengangkat (pulleys) harus dilengkapi dengan pembatas keselamatan (safety guards)
4. Saluran air, uap air panas, udara tekan atau vakum harus dipasang sedemikian rupa sehingga mudah diakses selama pengoperasian.
Saluran pipa yang tetap (fixed) diberi label yang jelas untuk menunjukkan isinya dan, jika perlu, arah alirannya.
5. Setiap peralatan utama harus mempunyai nomor identifikasi yang jelas.
Nomor ini akan digunakan dalam catatan produksi bets (batch record) untuk menunjukkan unit atau peralatan tertentu yang digunakan pada bets tersebut. Kekecualian pada dedicated facility.
6. Peralatan yang rusak jika memungkinkan dipindahkan dari area produksi dan pengawasan mutu, atau paling tidak diberi label rusak.
Pemipaan
1. Arah aliran
2. Tekanan
3. Warna
4. Suhu
5. Penandaan
6. Pipa+sambungan+katup+isolator
Insulator Pipa: wol gelas, striroform, karet busa sintetis. Jangan gunakan bahan asbes
Pemeliharaan
1. Peralatan harus dipelihara menurut interval yang sesuai : untuk mencegah malfungsi atau kontaminasi yang dapat mengubah identitas, kualitas, atau kemurnian produknya.
2. Aktivitas perbaikan dan pemeliharaan : tidak boleh membahayakan kualitas produk.
3. Coolants, lubricants dan bahan kimia lainnya : harus dievaluasi dan disahkan melalui proses resmi.
4. Pemeliharaan peralatan: harus mempunyai dan mengikuti protap yang telah ditetapkan
5. Pemeliharaan dan penggunaan peralatan utama harus dicakup dalam individual equipment logs yang memuat: Tanggal, waktu, nama produk, kekuatan dan nomor lot/bets yang diproses.
Untuk dedicated facility cukup nomor bets.
Kualifikasi merupakan identitas sifat suatu peralatan yang berkaitan dengan kinerja dari fungsinya serta pemberian batasan nilai tertentu atau batasan terhadap sifat tersebut.
Jenis kualifikasi
1. Kualifikasi desain
 Unsur pertama dlm validasi peralatan, sistem atau fasilitas baru
 Desain harus memenuhi ketentuan Pedoman CPOB & terdokumentasi
2. Kualifikasi Instalasi
 Dilakukan thdp peralatan, sistem & fasilitas baru atau yg dimodifikasi
 Cakupan:
Instalasi peralatan, pipa & sarana penunjang, serta instrumentasi (instalasi harus sesuai desain spesifikasi & gambar teknik)
Pengumpulan & penyusunan dokumen pengoperasian & perawatan peralatan dari pemasok
Ketentuan & persyaratan kalibrasi
Verifikasi bahan konstruksi
3. Kualifikasi Operasional
 Dilakukan setelah KI selesai, dikaji dan disetujui
 Cakupan:
Pengujian yg perlu dilakukan (atas dasar pengetahuan tentang peralatan, sistem, fasilitas & proses)
Pengujian pd kondisi terburuk (worst case)
 Penyelesaian formal KO:
Kalibrasi
Protap pengoperasian & pembersihan
Pelatihan operator
Ketentuan pemeliharaan preventif
Persetujuan tertulis
4. Kualifikasi Kinerja
 Dilakukan setelah KI & KO selesai, dikaji dan disetujui
 Cakupan:
Pengujian dgn bhn baku, bhn pengganti yg MS, atau produk simulasi (atas dasar pengetahuan tentang peralatan, sistem, fasilitas & proses)
Pengujian pd kondisi terburuk (worst case)
 Dalam kasus tertentu pelaksanaan KK disatukan dgn KO
Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan dalam kondisi yang telah ditentukan, yang menetapkan hubungan antara nilai yang ditunjuk oleh alat ukur atau sistem pengukur, atau nilai yang ditampilkan oleh suatu ukuran bahan dengan nilai sesuai dari suatu rujukan standar. Batas yang dapat diterima hendaklah ditetapkan sebelumnya.
Validasi merupakan suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
Rencana Induk Validasi (RIV)
 Data yang dicakup: Kebijakan validasi, Struktur organisasi kegiatan validasi, Ringkasan mengenai fasilitas, sistem, peralatan & proses yg akan divalidasi, Format dokumen: Protokol & laporan validasi, perencanaan & jadwal pelaksanaan, Pengendalian perubahan (change control), Acuan dokumen yg digunakan
Validasi ulang
 Peralatan, sistem, fasilitas, proses, prosedur pembersihan, metode analisis: Dievaluasi secara periodik utk konfirmasi bahwa validasi masih absah
 Jika ada perubahan yg signifikan, validasi ulang dpt dilakukan
 Validasi ulang juga dpt dilakukan berdasarkan jadwal yg telah ditetapkan
Validasi Pembersihan
 Tujuan: Utk mengkonfirmasi efektivitas prosedur pembersihan
 Penentuan batas kandungan residu produk, bhn pembersih & pencemaran mikroba: Secara rasional didasarkan pd bhn yg terkait dgn proses pembersihan
 Penentuan batas: Dpt dicapai & diverifikasi
 MA yg digunakan: Sudah divalidasi, Kepekaan tinggi utk mendeteksi residu/ cemaran
 Hanya utk permukaan alat yg bersentuhan langsung dgn produk: Utk yg tdk bersentuhan langsung dpt dipertimbangkan
 Interval waktu antara penggunaan alat & pembersih annya, dan antara pembersih an & penggunaan kembali: harus divalidasi
 Metode & interval pembersihan: Harus ditetapkan
 Prosedur pembersihan utk produk & proses yg serupa: Dpt memilih suatu rentang yg mewakili produk/proses
 Pendekatan kondisi terburuk (worst case): Dpt dilakukan & harus memperhatikan isu kritis
 Dilakukan 3 kali berurutan: dengan hasil memenuhi syarat
 “Test until clean” (Uji sampai bersih): Tidak dianggap sebagai alternatif yg tepat utk validasi pembersihan
 Pada keadaan tertentu produk yg punya sifat fisiko kimia yg sama: Dpt digunakan utk simulasi menggantikan suatu produk , Syarat bhn pengganti tdk beracun / berbahaya.
LAIN-LAIN
Ruang lingkup manajemen produksi/manajemen operasi (MP/MO)


Perbedaan input dan output u/ sistem produktif pada operasi bank, universitas, & industri manufaktur:
Input Output
Bank Kasir, staf, komputer, fasilitas, energi Pelayanan finansial (deposito, kredit, dll)
Universitas Dosen, staf, peralatan, fasilitas, buku2, pengetahuan, energi Sarjana, riset, pengabdian masyarakat
Manufaktur Mesin, peralatan, tenaga kerja, bahan mentah, energi Barang jadi

Output dari suatu proses menghasilkan produk/jasa, desain, hasil riset&pengembangan & standar kualitas (spesifikasi).
Pengaruh lingkungan eksternal dalam MP/MO adalah menerima feedback/umpan balik & mengusahakan perubahan.
Pengaruh lingkungan eksternal dalam MP/MO yaitu pemerintah, teknologi, ekonomi, iklim, konsumen, organisasi, buruh, hubungan internasional, politik.
Pemilihan seleksi dalam kegiatan manajemen produksi/ manajemen operasional meliputi: Produk, Proses, Mesin&peralatan, Tenaga kerja & Analisis infestasi modal.
Sasaran operasi dalam MP/MO
1. Biaya operasional: termasuk analisis biaya TRADE OFF
2. Kualitas: dari desain, proses & produk jadi
3. Dependability: keandalan dalam suplai
4. Fleksibilitas: kemampuan menghadapi perubahan
Tujuan dari Pengembangan Proses:
1. Mencari hubungan kimia&fisika dasar terkait produk&proses perusahaan sendiri
2. Memperbaiki produk yang ada
3. Menemukan penggunaan baru
4. Mengembangkan produk baru
5. Mengurangi biaya produk melalui perbaikan operasi&proses produksi
6. Mengembangkan pengujian&spesifikasi
Desain proses dalam tahap pengembangan produk:
1. membuat diagram alir (flow chart) u/ memudahkan suatu proses
2. membuat matriks pengaruh
3. menetapkan prosedur kebijakan
4. menetapkan kriteria desain
5. membuat protokol & rencana studi
Kriteria produk baru dalam mengembangkan produk baru: potensi pasar, kelayakan finansial, kesesuaian operasi.
8 dimensi Mutu:
1. Aesthetica (tampilan)
2. Conformance: kesesuaian terhadap spesifikasi. Misal: obat panas u/ menurunkan panas.
3. Durability: daya tahan, keberhasilan hasil pengujian stabilitas.
4. Features
5. Performance (kinerja)
6. Perceived quality (kualitas yang diterima)
7. Reilability (kepercayaan)
8. Service ability (kemampuan melayani)
Kendala dalam pengembangan produk baru:
1. Kurangnya ide yang baik
2. Kompetisi yang makin ketat
3. Batasan dari konsumen&pemerintah
4. Biaya pengembangan yang makin mahal
5. Tingkat kegagalan produk yang tinggi
6. Life, cycles yang pendek
Informasi yang dihasilkan pada tahap pengembangan formulasi
1. Zat aktif
2. Formula
3. Pengaruh bahan awal/eksipien pada produk
Data yang dihasilkan
1. Profil praformulasi: informasi fisika-kimia
2. Profil formulasi: karakteristik fisika-kimia, studi kompatibilitas ZA-eksipien. Pengaruh formulasi pada disolusi invitro
3. Pengaruh variabel formulasi pada bioavalibilitas produk bisa dilakukan uji disolusi
4. Metode uji spesifik: metode yang bahan penolongnya tidak memperngaruhi/tidak menganggu
5. Sifat &/ spesifikasi produk yang penting  FI IV
6. Formulasi yang optimum  dari beberapa percobaan formulasi

Perbedaan airlock dan air shower
 Airlock : untuk memisahkan antara kelas yg tinggi & yg rendah, biasanya 3-4 pintu
 Air shower : untuk memisahkan dg menggunakan tekanan shg partikel2nya disedot/diserap.

Tidak ada komentar: