Kamis, 05 Mei 2011

MUTU-BU EMIL

Contoh pertinggal bahan awal :
1. Jumlah pertinggal 2 x dari jumlah bahan awal yg dibutuhkan untuk uji lengkap, diluar untuk uji mikrobiologi.
2. Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya matahari.
3. Disimpan minimal 2 tahun setelah tanggal pelulusan produk jadi terkait bila stabilitas memungkinkan, bila tidak stabil disimpan lebih singkat yg menggunakan bahan itu.

Contoh pertinggal produk jadi :
1. Jumlah pertinggal 2 x dari jumlah sampel yg dibutuhkan untuk uji lengkap, diluar untuk uji mikrobiologi
2. Disimpan dalam kondisi yg sama dg kondisi pemasaran. Bila dus kemasan besar sehingga tidak praktis untuk penyimpanan maka dibuat dus yang kecil untuk penyimpanan.
3. Lama penyimpanan produk jadi paling kurang 1 tahun setelah tanggal kadaluarsa.

Perubahan CPOB 2001 ke 2006
1. Kualifikasi dan validasi
2. Pembuatan dan analisis obat berdasarkan kontrak
3. Pembuatan obat steril
4. Penambahan Bab2 dan aneks yaitu :
- Manajemen mutu
- Pembuatan produk darah
- Sistim komputerisasi
- Pembuatan produk investigasi untuk uji klinik.

Pola pengambilan sampel bahan awal adalah:
Pola n :
Hanya jika bahan yang akan diambil sampelnya diperkirakan homogen dan diperoleh dari pemasok yang disetujui. Sampel dapat diambil dari bagian manapun dari wadah (umumnya dari lapisan atas), dimana n = 1 + √ N
n = jumlah wadah yang dibuka/diambil sampel
N = jml wadah yang diterima
Catatan : Apabila N ≤4, maka sampel diambil dari tiap wadah

Pola p :
jika bahan homogen, diterima dari pemasok yang disetujui dan tujuan utama adalah untuk pengujian identitas,
Dimana p = 0,4 √ N
p = jumlah wadah yang dibuka/diambil sampel berdasarkan pembulatan ke atas
N = jml wadah yang diterima

Pola r :
jika bahan diperkirakan tidak homogen dan/atau diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi
Pola r dapat digunakan untuk produk herbal yang digunakan sebagai bahan awal,
Dimana r = 1,5 N, √r = jumlah wadah yang dibuka/diambil sampel berdasarkan pembulatan ke atas N = jml wadah yang diterima

Bahan baku pembanding
adalah: suatu bahan seragam yg otentik/ digunakan dlm pengujian kimia & fisika tetentu, dimana dibandingkan dgn sifat suatu produk yg diuji dan memiliki tingkat kemurnian yg sesuai dgn tujuan pengunaannya

Jenis baku pembanding:
1. Baku pembanding primer
2. Baku pembanding sekunder atau baku kerja

Uji mutu bahan baku padat sesuai monografi FI IV
 Persyaratan kadar
 Pemerian
 Kelarutan
 Identifikasi: Reaksi warna, Spectrum IR, Spectrum UV, KLT, KCKT
Suhu lebur
 Uji kemurnian : Rotasi optic, Suhu lebur, Susut pengeringan, Sisa pemijaran (bhn anorganik), Kadar air, Cemaran umum, Anion/kation
 Kadar / Potensi

Hal-hal yg perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap/oleh bahan baku yg sdg diambil contohnya :
1. Wadah yg diambil sampelnya diberilabel mencantumkan isi wadah, no bets, tgl pengambilan dan tanda sampel diambil dari wadah tsb.
2. Wadah hendaklah ditutup rapat kembali.
3. Alat yg digunakan untuk pengambilan sampel inert dan bersih
Validasi MA umumnya dilakukan terhadap 4 jenis :
1. Uji identifikasi
2. Uji kuantitatif kandungan impurities
3. Uji batas impurities
4. Uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat atau komponen tertentu dalam obat.
Hal2 yg dilakuka pengawasan mutu pada validasi (Komponen/proses yg memerlukan kualifikasi dan validasi ) adalah :
1. Konstruksi, desain bangunan dan fasilitas
2. Peralatan dan sarana penunjang kritis
3. Metoda Analisis
4. Kalibrasi instrumen
5. Bahan awal dan bahan pengemas
6. Transfer proses produksi dan metode analsisi
7. Peningkatan skala bets
8. Prosedur pengolahan induk dan proses pengemasan induk
9. Prosedur pembersihan
10. Sistim komputerasi
11. Personil

Tujuan validasi prosedur analitik adalah : untuk mengetahui bahwa metoda analisis sesuai tujuan penggunaannya

Parameter karakteristik MA yg perlu divalidasi :
1. Akurasi
2. Presisi
3. Repitabilitas
4. Spesifikasi
5. Batas deteksi
6. Intermediate precision
7. Linieritas
8. Rentang

Langkah-langkah yg dilakukan bagian pengawasan mutu sebelum produksi :
1. Pengambilan sampel bahan baku:
Untuk uji identitas diambil sampel dari tiap wadah untuk pengujian lengkap bahan baku dari suatu bats dengan rumus n = 1 + √N
2. Melakukan pengujian mutu yg telah ditetapkan sesuai atau tidak dgn FI ed IV dan standar pabrik bila ada
3. Bila memenuhi syarat dapat dilakukan produksi
4. Dilakukan contoh pertinggal bahan baku berkhasiat :
a. Jumlah pertinggal 2 x dari jumlah sampel yg dibutuhkan untuk uji lengkap, diluar untuk uji mikrobiologi.
b. Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya matahari.
c. Disimpan minimal 2 tahun setelah tanggal pelulusan produk jadi terkait bila stabilitas memungkinkan, bila tidak stabil disimpan lebih singkat yg menggunakan bahan itu.

Pengawasan mutu selama proses oleh bagian produksi dan pengawasan produksi adalah:
Pengambilan contoh dan pengujian terhadap proses pengolahan produk hendaklah meliputi :
Tablet :
- Kadar air granul
- Analisi ayakan
- Bobot rata-rata
- Bobot satuan
- Waktu hancur
- Friabilitas
- Detek fisik secara visual : capping, warna, berbintik atau warna tdk rata.

Kapsul :
- Kadar air granul
- Analisi ayakan
- Bobot rata-rata
- Bobot satuan
- Waktu hancur

Cairan:
- ph, kejernihan dan kesempurnaan melarut
- Viskositas, bj, homogenitas
- Volume akhir

Krim dan salep
- Viskositas krim
- ph
- Homogenitas
- Bobot akhir

Frekwensi pengambilan contoh dan pengujian tsb di atas dapt disesuaikan tergantung dari ketelitian dan ketepatan mesin ( mesin dan peralatan produksi yg digunakan hendaklah menghasilkan produk yg memenuhi spesifikasi yg ditetapkan.
Pengawasan mutu sesudah proses oleh bagian produksi dan pengawasan produksi (Obat jadi) adalah:
A. Uji mutu sesuai Farmakope dan syarat pabrik :
Pemerian : tablet berbentuk bulat atau lonjong berwarna putih/warna lain dg penandaan misalnya garis tengah pada satu sisi dan nama obat atau pabrik pada sisi lain
1. Persyaratan kadar
2. Identifikasi
3. Uji disolusi
4. Keseragaman sediaan :
- Keragaman bobot, juka zat aktif ≥ 50 mg
- Keseragaman kandungan, jika zat aktif  50 mg
5. Uji kemurnian (bila perlu)
6. Penetapan kadar atau potensi.

B. Contoh pertinggal produk jadi :
1. Jumlah pertinggal 2 x dari jumlah sampel yg dibutuhkan untuk uji lengkap, diluar untuk uji mikrobiologi
2. Disimpan dalam kondisi yg sama dg kondisi pemasaran. Bila dus kemasan besar sehingga tidak praktis untuk penyimpanan maka dibuat dus yang kecil untuk penyimpanan.
3. Lama penyimpanan produk jadi paling kurang 1 tahun setelah tanggal kadaluarsa.

Hasil uji keragaman bobot tab TMS dan diulang dgn 20 tab
1. 80% 6.102%
2. 96 % 7.103%
3. 95% 8.101%
4. 90% 9.99%
5. 93% 10.98%
Hasil ini boleh lebih kecil 85% tapi lebih besar dari 75%
Boleh lebih besar 115% tapi lebih kecil dari 125%
Demikian pula SBR  6,0%  7,8%
Hasil uji yg tidak diulang 20 tab, tapi bagian produksi yg memperbaikinya:
1. 73% 6.101%
2. 95 % 7.105%
3. 99% 8.95%
4. 100% 9.93%
5. 101% 10.95%
Syarat keragaman bobot 85% - 115%, SBR ≤ 6,0%
TMS diulang dg 20 tab, syarat 75% s/d 125% SBR ≤ 7,8%
Produk kembalian
Pemeriksaan produk kembalian krn ada keluhan
1. Obat kembalian diberi identitas jelas dan disimpan didaerah terpisah digudang
2. Dilakukan pemeriksaan fisik dan diteliti scr kritis apakah perludilakukan pengujian ulang& apabila memenuhi spesifikasi statusnya menjadi obat diluluskan dan dikembalikan kepersediaan agar dapat didistribusikan kembali
3. Dikemas ulang agar dapat dijual kembali dan diberi kode baru sesuai prosedur yg ditetapkan
4. Obat kembalian yg sebelumnya berada pada kondisi penyimpanan yg tdk wajar termasuk kondisi suhu, kelembaban terkena asam atau kebakaran hendaklah dimusnahkan
5. Obat kembalian yg akan yg akan dimusnahkan hendaklah ditanyakan sedemikian rupa u/ memastikan pemusnahan dilakukan dgn benar juga mencegah kemungkinan produk tsb jatuh ketangan yg tdk berwenang
6. Catatan penanganan obat kembalian

Rencana pengambilan contoh bahan awal diperketat dlm hal:
1. Bahan yg diterima tdk mempunyai identitas yg jelas
- Diterima dlm wadah yg kotor/rusak
- Dlm wadah tdk sesuaiu/ bahantsb dan kondisi fisif lain tdk dpt diterima
2. Pabrik pembuat bahan berbeda dari biasanya
3. Dipasok oleh pemasok yg berbeda

Pengujian ulang bahan /produk yang diluluskan:
1. Bahan baku, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan yg telah telah lama disimpan hendaklah diperiksa ulang dan bila perlu dilakukan uji lab u/ memastikan bahwa bahan atau produk tsb masih memenuhi spesifikasi yg ditetapkan
Mis:
a. Bahan yg mudah teroksidasi, terhidrolisis atau kadarnya cepat menurun perlu diuji setiap 3-12 bulan
b. Bahan baku yg rentan terhadap pertumbuhan jasad renik perlu pemeriksaan mikrobiologi setiap 6-12 bln
c. Bahanpengemasspt aluminium perlu diperiksa kondisi laminasinya setiap 6 bln
2. Bahan awa, produkantara dan produk jadi yg disimpan dlm kondisi yg tdk MS, spt kelembaban tinggi suhu yg merusak kualitasnya, kecuali dlm hal terjadi kebakaran atau banjir hendaklah diuji ulang sebelum digunakan u/produksi atau distribusi



Produk kembalian
Pemeriksaan produk kembalian krn ada keluhan
1. Obat kembalian diberi identitas jelas dan disimpan didaerah terpisah digudang
2. Dilakukan pemeriksaan fisik dan diteliti scr kritis apakah perludilakukan pengujian ulang& apabila memenuhi spesifikasi statusnya menjadi obat diluluskan dan dikembalikan kepersediaan agar dapat didistribusikan kembali
3. Dikemas ulang agar dapat dijual kembali dan diberi kode baru sesuai prosedur yg ditetapkan
4. Obat kembalian yg sebelumnya berada pada kondisi penyimpanan yg tdk wajar termasuk kondisi suhu, kelembaban terkena asam atau kebakaran hendaklah dimusnahkan
5. Obat kembalian yg akan yg akan dimusnahkan hendaklah ditanyakan sedemikian rupa u/ memastikan pemusnahan dilakukan dgn benar juga mencegah kemungkinan produk tsb jatuh ketangan yg tdk berwenang
6. Catatan penanganan obat kembalian

Tujuan inspeksi diri: untuk melakukan penilaian apakah seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu dlm pabrik memenuhi ketentuan CPOB
Hal - hal yg diinspeksi:
1. Karyawan
2. Bangunan termasuk fasilitas utk karyawan
3. Penyimpanan bahan awal dan obat jadi
4. Peralatan
5. Produksi
6. Pengawasan mutu
7. Dokumentasi
8. Perawatan gedung dan peralatan

CPOB
Bagian dari pemastian mutu yang memastikan obat-obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar mutu yang sesuai tujuan penggunaan dan dipersyaratkan dalam izin edar dan spesifikasi produk

 Bahan Awal adalah semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan.
 Bets adalah sejumlah obat yang mempunyai sifat dan mutu yang seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu. Esensi suatu bets adalah homogenitasnya.
 Diluluskan atau Disetujui adalah status bahan atau produk yang diizinkan untuk digunakan pada pengolahan, pengemasan atau distribusi.
 Dokumentasi adalah seluruh prosedur, instruksi dan catatan tertulis yang berkaitan dengan pembuatan obat.
 Inspeksi diri
Audit yg dilakukan oleh orang dalam organisasi sendiri untuk memastikan pemenuhan terhadap CPOB dan peraturan pemerintah.
 Manajemen mutu
Semua aktivitas dari keseluruhan fungsi manajemen yg menentukan kebijakan mutu, sasaran dan tanggung jawab serta penerapannya melalui antara lain perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu di dlm sistem mutu.
 Mutu
Keseluruhan karakteristik suatu barang yg menyatakan kemampuanya memenuhi persyaratan yg ditetapkan dan diberlakukan. Kinerja yg handal dan konsisten dari suatu produk atau layanan sesuai standar yg ditetapkan.
 Pemantauan mutu
Bagian dari program pemastian mutu yg berhubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan mutu khususnya mengenai pelaksanaan identifikasi dan penggunaan indikator untuk mendeteksi variasi dari standar atau spesifikasi.
 Pemastian Mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan dalam sistem mutu dan dilakukan sesuai kebutuhan untuk menyakinkan bahwa suatu barang akan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
 Pengawasan mutu
Semua upaya pengawasan yg dilakukan pembuatan produk dan dirancang untuk menjamin agar produk senantiasa memenuhi spesifikasi, identitas, kekuatan, kemurnian dan karakteristik lain yg telah ditetapkan.
 Pengawasan selama proses
Pemeriksaan dan pengujisan yg ditetapkan dan dilaksanakan selama proses pembuatan produk, termasuk pemeriksaan dan pengujian terhadap lingkungan dan peralatan.
 Produk Ruahan adalah bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan kegiatan pengemasan untuk menjadi obat jadi.
 Tanggal Daluwarsa adalah tanggal yang diberikan pada tiap wadah produk (umumnya pada label) yang menyatakan sampai tanggal tersebut produk diharapkan masih tetap memenuhi spesifikasinya bila disimpan dengan benar. Ditetapkan untuk tiap bets dengan cara menambahkan masa simpan pada
 Validasi
Suatu tindakan pembuktian dg cara yg sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yg digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yg diinginkan
 Bahan Pengemas adalah tiap bahan, termasuk bahan cetak, yang digunakan dalam proses pengemasan obat, tetapi tidak termasuk kemasan luar yang digunakan untuk transportasi atau keperluan pengiriman ke luar pabrik. Bahan pengemas disebut primer atau sekunder tergantung tujuannya apakah untuk pengemasan yang langsung bersentuhan atau tidak bersentuhan dengan produk.
 Bahan Ruahan (dalam Pembuatan Produk) adalah plasma, serbuk, pasta atau bahan cairan yang dibuat dengan cara fraksional dari kumpulan plasma.
 Baku Pembanding adalah suatu bahan seragam yang otentik untuk digunakan dalam pengujian kimia dan fisika tertentu, dimana dibandingkan dengan sifat suatu produk yang diuji, dan memiliki tingkat kemurnian yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Baku Pembanding dikelompokkan menjadi Baku Pembanding Primer dan Baku Pembanding Sekunder atau Baku Kerja.
 CPOB adalah cara pembuatan obat yang baik seluruh aspek dalam praktek yang ditetapkan yang secara kolektif menghasilkan produk akhir atau layanan yang secara konsisten memenuhi spesifikasi yang sesuai serta mengikuti peraturan nasional dan internasional.
 Ditolak adalah status bahan atau produk yang tidak diizinkan untuk digunakan pada pengolahan, pengemasan atau distribusi.
 Obat Kembalian adalah obat yang dikirimkan kembali ke gudang pabrik atau penyalur.
 Produk Antara adalah tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
 Produk Jadi adalah produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan.

































































































































1. Jenis-jenis literature
• Literatur tersier : berupa buku teks atau data base,kajian artikel, compendia dan pedoman praktis. Umumnya berupa buku referensi yg berisi materi yg umum, lengkap, padat dan mudah dipahami.
Contoh :
• British National Formulary,
• Pediatric dosage handbook,
• American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information,
• Informatorium obat nasional Indonesia,
• Meyler’s Side Effects of Drug.
• Literatur sekunder : berupa sistem indeks yg umumnya bersi kumpulan abstrak dari berbagai macam atikel jurnal. Sumber informasi sekunder sangat membantu dalam proses pencarian informasi yg terdapat dlm sumber informasi primer
Contoh
 Iowa
 IDIS
 Medline
 Pharmline
• Literatur primer : artikel penelitian jurnal ilmiah.
Contoh : JAMA NEJM DR
2. Pertanyaan yang ditanyakan farmasis di pusat keracunan:
 Nama Produk
 Jenis kontak dengan produk
 Jarak waktu terakhir seja kontak
 Umur dan berat badan pasien
 Perkiraan jumlah produk yang terminum
 Tanda-tanda/gejala yang nyata
 Perawatan yang diberikan
 Rasa skit yang ada atu pengobatan sekarang

3. Mitra dalam PKRS: kita dapat melakukan mitra dalam PKRS dengan kelompok profesi, pemuka agama, lembaga swadaya masyarakat, media massa.
Yang harus diingat dalam melakukan kemitraan:
 Kesetaraan: kebersamaan dan kepentingan bersama
 Keterbukaan: kunjungan dari masing-masing pihak
 Saling meguntungkan

4. Metode /teknik penyuluhan di RS:
 Secara langsung:
• Tanya jawab
• Ceramah
• Demonstrasi
 Secara tidak langsung
Menggunakan media: kaset, video, slide, poster, booklet, selebaran
 Memberi contoh
 Kegiatan di luar area:
Missal: penyuluhan cara hidup sehat dari narkoba









5. Daftar literatur berdasarkan fungsinya
 Dosis obat untuk anak
• Pediatric dosage handbook
• Current Pediatric Diagnosis and Treatment
• American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information
• IONI
 Dosis obat untuk dewasa
• American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information
• Drug Facts and Comparisons
• IONI
 Interaksi obat dan manajemen
• American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information
• Iowa Drug Information Service / IDIS
• Drug Interaction Facts
• Medline
 Identifikasi nama obat
• American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information
• Handbook of Nonprescription Drugs
• Merck Indeks
 Efek samping obat dan laporan MESO
 Iowa Drug Information Service / IDIS (monthly)
 IONI
 Meyler’s Side Effects of Drug
 American Hospital Formulaty Service (AHFS) drug information
 Textbook of Adverse Drug Reactions
 Stabilitas obat sediaan injeksi
 Martindale : The complete drug reference.

6. Tipe komunikasi
a. Komunikasi dengan diri sendiri (Interpersonal Communication)
Cntoh: Komunikasi yang dilakukan secara pribadi misalnya berlatih berkomunikasi di depan cermin.; menyusun strategi/mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dengan orang lain.
b. Komunikasi antar pribadi (Intrapersonal Communication)
Komunikasi yang dilakukan dengan satu atau beberapa orang
Contoh : komunikasi melalui telpon, surat menyurat, sms. ;konseling
c. Komunikasi publik (Public Communication)
Komunikasi yang dilakukan dengan golongan masyarakat tertentu
Contoh : berpidato, berkampanye.
d. Komunikasi massa (Mass Communication)
Komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat luas melalui media massa misalnya radio, TV, surat kabar.







7. Effective Questioning (bertanya secara efektif), ada 6 cara bertanya yang efektif yaitu :
a. Very open
Pertanyaan yang jawabannya sangat luas
Contoh : Apa yang ibu rasakan/problem apa? (untuk pasien yang baru datang)
b. Open
Pertanyaan yang terbuka dan membutuhkan jawaban yang panjang lebar
Contoh : Ibu sudah minum obat jantung ini selama sebulan, apa yang ibu harapkan?
c. Moderately open
Pertanyaan yang jawabannya memerlukan banyak pilihan dan masih cukup terbuka
Contoh : Ibu setelah minum obat generik, apa yang ibu rasakan?
d. Moderately closed
Pertanyaan yang jawabannya belum pasti dan masih banyak pilihan (pilihan dari beberapa pilihan)
Contoh : punya pengalaman lain sebelum terkena penyakit ini dan penyebabnya apa?
e. Highly closed
Pertanyaan yang jawabannya hanya ada 2 pilihan (ya/tidak)
Contoh : pernah minum obat ini sebelumnya?
f. Totaly closed
Pertanyaan yg tdk membutuhkan jawaban, berupa instruksi/pengarhn secara halus/basa basi
Contoh: pada pengmn jadwal jaga di RS seorang suster mendptkan jadwal jaga shift mlm, pd saat bersamaan seorang dokter bertanya pada suster tersebut: “kamu mendapatkan jadwal jaga shift malam ya?”. Semestinya pertanyaan tersebut tidak harus dijawab karena tugas tersebut telah pasti dan dijadwalkan, dan disisi lain dokter tersebut mungkin hanya basa basi menanyakan hal tersebut

8. Hambatan dalam komunikasi:
a. Gangguan teknis (mengenai peralatan yang digunakan)
Contoh : Mic rusak, jaringan telepon jelek sehingga komunikasi tidak jelas.
b. Gangguan semantik (penggunaan bahasa)
Penggunaan istilah yang tidak sesuai dengan orang yang diajak komunikasi
Contoh : Analgetik dipakai untuk berkomunikasi dengan sesama profesi kesehatan sedangkan dengan masyarakat awam menggunakan kata anti nyeri
c. Gangguan Psikologi (Berbicara yang dapat menyinggung)
Contoh : merasa minder dengan dokter sehingga untuk berkomunikasi dengan dokter menjadi terhambat.
d. Gangguan fisik/oragnik (keadaan fisik pasien)
Contoh : Berbicara dengan pasien yang sedang sakit kemungkinan pasien menjadi kurang dengar atau cepat lupa.
e. Rintangan status (status kedudukan)
Contoh : Antara atasan dengan bawahan
f. Rintangan kerangka perpikir (tingkat pendidikan)
Contoh : Pola berpikir antara orang kota dengan orang desa
g. Rintangan budaya (adat istiadat daerah setempat)
Contoh : Berbahasa yang halus dengan orang jawa



9. 5 Pertanyaan yg ditanyakan dalam penilaian dan konsultasi pasien untuk obat flu, batuk dan alergi adalah:
1. Apakah gejala yg anda alami?
2. Sudah berapa lama gejala ini anda rasakan?
3. Apakah anda atau keluarga anda memiliki riwayat alergi,asthma atau dermatitis atopil?
4. Apakah anda memiliki penyakit saluran pernafasan seperti asthma, bronchitis atau emphysema?
5. Apakah anda mengalami penyakit diabetes, glaucoma, jantung, tiroid atau dibawah pengawasan dokter untuk masalah ini?
10. Syarat pustaka yang dipakai dasar pelayanan informasi obat adalah:
1. Valid; ditulis atau dikeluarkan oleh badan yang independen dan tidak memihak
2. Erpercaya dan telah di evaluasi; otentik dan telah dievaluasi oleh ahli pengkaji atau spesialis dibidangnya yg kredibilitasnya teruji
3. Up to date; selalu berupaya merujuk pada literature yg terbaru
11. 4 tingkat pustaka informasi obat dan terangkan masing2 nya adalah:
1. DIS;
• Layanan informasi obat utk kebutuhan individu
• Layanan informasi obat untuk tenaga kesehatan di ruangan rawat
2. Local DIC
• Layanan konsultasi
• Back up untuk apoteker di ujung tombak
• Imformasi aktif : bulletin ;leafleate
3. Regional DI Center
• Supor local DIC
• Informasi aktif: bulletin, leafleate, dll
• Pelaksaan uji klinik
• Melaksanakan diklat
• Koordinasi dg PIONas
4. Nasional Di Center
• Kebijakan nasional
• Koordinasi lelang nasional
• Aproval internation
• Pedoman modul
• Sistem informasi

















1. Taking Ownership/pilihan kata-kata:
a. Owning
Kata-kata yang menguasai pembicaraan, tentang perasaan tanggung jawab (menunjukkan perasaan/sikap) atau tanggung jawab diskusi diambil oleh si pengirim pesan/konsultan (missal: apoteker).
Contoh: Saya lagi marah
b. Blaming
Menyalahkan lawan bicara kita atau menjatuhkan tanggung jawab kepada orang lain (menunjukkan kondisi sikap orang lain)
Contoh: Kamu sih yang buat saya marah.
c. Denial
Menyangkal kesalahan orang lain (menyanggah/tidak mengakui) atau menghindari/tidak mau bertanggung jawab.
Contoh: saya tidak marah kok.

2. Being spesifik/wujud khas/berterus terang dengan memilih kata-kata yang tepat, Terdiri dari 3 unsur:
- Who: Siapa
- What: Apa
- Where: Tempat/kondisi

3. Assertiveness / tegas/ terus terang (tidak menimbulkan konflik), komponennya CLEAR:
C : Clearly (jelas) = secara jelas mendeskripsikan situasi yang kita lihat
L : Listen (mengerti/memahami) = Harus mendengarkan orang lain berbicara
E : Explain = Menjelaskan secara spesifik apa yang diamati dan rasakan kepada orang lain
A : Assert = Pendapat kita (terus terang tetapi tidak blak-blakan)
R : Result = Menyatakkan kesimpulan hasil yang kita inginkan.

4. Conflict Management
Harus menentukan prioritas dalam dalam menyelesaikan suatu masalah dan hati-hati dalam menentukan penyelesaian masalah.
- Apa yang menjadi prioritas
- Bisa tahu kapan debat atau tidak
- Tidak dispensif

5. Listening and emphatic conseling
Kita harus mendengarkan secara empatik
Empatik: suatu sikap yang membuat orang lain empatik pada kita.
Contoh macam-macam sikap:
- Judgement response : Tanggapan yang tidak merespon sama sekali dengan problem yang ada
- Advice giving response: hanya sekedar basa-basi
- Quizzing response : Memberikan saran yang bukan sekedar basa basi (lebih berfikir)
- Placating response : Hampir sama dengan denial (menerangkan dengan memindahkan masalah)
Emphatic response : Rasa empatik yang tinggi, mencoba menempatkan diri kita dengan problem tersebut

a. Captopril
 Obat diminum 1 jam sebelum makan, aturan pakai 2 kali sehari 1 tablet yaitu pagi jam 07.00 1 tablet dan sore jam 05.00 1 tablet
 Jangan berhenti minum obat ini secara tiba-tiba, kecuali atas petunjuk dokter.
 Jangan sampai obat ini habis benar baru kembali ke dokter, kira-kira obatnya tinggal untuk 1 hari lagi harus kembali ke dokter.
b. Furosemid
 Air kencing akan keluar lebih banyak dan sering, ini membantu mengeluarkan air dari tubuh serta menurunkan tekanan darah.
 Obat diminum 1 kali sehari, sebaiknya diminum pada pagi hari
 Minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya, jika mungkin janganlah minum sewaktu mau tidur karena tidur anda akan terganggu untuk buang air kecil.
 Minumlah obat ini dengan makanan atau segelas susu
 Makanlah buah atau makanan lain untuk menghindari / menggant kehilangan kalium yang banyak terbuang bersama air kencing.
 Jika timbul nyeri otot, mual, pusing, radang pada pangkal tenggorokan, ruam kulit, nyeri pada persendian, segeralah ke dokter.
 Bila ingin berhenti minum obat ini konsultasi pada dokter.
 Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

c. Digoksin
 Obat diminum selang 1 hari, misalnya minum tanggal 1 , diminum lagi tanggal 3.
 Jangan berhenti minum obat ini secara tiba-tiba, kecuali atas petunjuk dokter.
 Obat ini dipergunakan di bawah pengawasan ketat oleh dokter / petugas kesehatan yang ditunjuk oleh dokter.
 Obat diminum 1 jam sebelum makan
 Dapat menyebabkan kantuk.
d. OBH
 Obat dapat menyebabkan kantuk
 Diminum 3 kali sehari 1 sendok makan pada waktu pagi, siang, malam.
 Kocok dahulu sebelum diminum.
e. ISDN
 Makanlah obat ini sesuai dengan petunjuk dokter dan dalam keadaaan parut kosong, lebih baik 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan
 Obat ini digunakan dengan cara menaruhnya di bawah lidah dan dihisap sampai habis.
 Bila lupa minum obat, makanlah obat ini secepatnya, kecuali bila jadwal pemakaian yang akan datang kurang dari 2 jam, lupa dan kembali ke jadwal semula.
 Aturan pakai obat ini adalah 3 kali sehari 1 tablet, diminum sebelum makan yyaitu pagi 1 tablet jam 6.00 siang 1 tablet. Jam 2 dan malam 1 ta Aturan pakai obat ini adalah 3 kali sehari 1 tablet, diminum sebelum makan yyaitu pagi 1 tablet jam 6.00 siang 1 tablet. Jam 2 dan malam 1 tablet jam 10.00 (selang 8 jam).
 Tidak boleh berhenti minum obat ini secara tiba-tiba kecuali atas petunjuk dokter.
 Saat pertama kali minum obat pada malam hari karena dapat menyebabkan kantuk.
 Hindari minum alcohol dan hindari berdiri di terik matahari untuk jangka waktu yang lama
 Hubungi dokter dengan segera bila timbul gejala : mulut kering, sakit kepala, bibir berwarna biru, kaku, bernafas pendek, dan lain-lain.
f. Rifampicin
 Obat ini diminum 3 kali sehari 1 tablet artinya obat diminum 3 kali dalam sehari dengan selang waktu 8 jam masing-masing 1 tablet
 Obat ini diminum 1 jam sebelum makan
 Obat ini dapat menyebabkan kantuk
 Obat ini dapat mengurangi efektifitas pil kontrasepsi
 Warna urin anda akan jadi merah

Teknik “Close ended question” tidak tepat dipakai pada konseling obat sebab jawaban yang diberikan terbatas pada ya atau tidak sehingga sulit untuk mengetahui masalah pasien yang menyangkut obat (DRP)

1. Perbedaan teknik show and tell dengan prime questions dalam melakukan konseling obat:
 Show and tell : teknik komunikasi dimana kita menggunakan untuk pasien yang sudah pernah mendapatkan obat yg sama tujuan kita dapat mendeteksi masalah ketidaktaatan atau adanya efek samping obat tersebut.
Contoh: masalah apa yang anda alami selama anda minum obat ini sambil menunjukkan obat tersebut kepada pasien, apa kegunaan anda minum obat ini
 Prime question : digunakan untuk pasien yang baru pertama kali mendapat resep obat, dengan teknik prime questions kita dapat mengetahui masalah utamanya juga agar informasi yang kita sampaikan tidak bertentangan dengan dokter.
Contoh: Apa yang dokter katakana mengenai kegunaan obat ini, apa yg dokter katakana ttg penggunaan obat ini?


1. Pedoman pendekatan sistematika terhadap pasien

a. Location = dimana letak sakitnya
b. Intensity = seberapa kuat sakitnya (misal 1-5)
c. Nature = bawaan dari pasien
d. Duration = berapa lama sakitnya (jam)
e. Occurrence = pencetus timbulnya suatu penyakit
f. Concomittance = Sakit penyerta lainnya
g. Aggravating = yang membuat sangat sakit (misal pada saat kerja, duduk, atau berdiri)
h. Radiating = sakitnya sudah diperluas belum
i. Relieving = yang membuat rasa sakit berkurang (misal pada saat tidur)
j. Frequency = seberapa sering sakitnya (dalam sehari)



































































1. Yang dimaksud dengan perencanaan adalah :
Proses menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi, menetapkan
strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan dan menyusun rencana lengkap untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
Manfaat perencanaan:
a) Membantu kita untuk segara menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan disekekiling kita.
b) Membantu kita untuk memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
c) Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
d) Memudahkan dalam melalukan koordinasi diantara bagian organisasi.
e) Membuat tujuan lebih khusus terinci dan mudah dipahami.
f) Meniminalkan pekerjaan yang tidak pasti.
g) Menghemat waktu, usaha dan dana.
Tahapan perencanaan sebelum membuat apotek
a) Membantu study kelayakan, diantaranya : menentukkan lokasi, tingakat ekonomi masyarakat sekitar, apotek kompetitor, menghitung return of investmen, paybock periode, break event point.
b) Membuat perizinanan apotik.
c) Mendisain apotik.
d) Membuat job description untuk SDM di apotik.
2. Yang dimaksud dengan anggaran adalah:
Merupakan suatu alat untuk perencanan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi.
Macam-macam Anggaran:
a) Anggaran biaya terbagi 2:
• Anggarn biaya terhitung : biaya yang dapat di perhitungkan secara teknis pengeluaran dapat ditukar
• Anggran biaya pertimbang : berhubungan dengan biaya pertimbangn di pusat-pusat tanggung jawab, ouputnya tidak dapat diukur.
b) Anggaran pendapatan :
Penjualan dalam unit laba dikalikan dengan perkiraan harga jual.
c) Anggaran rugi laba :
Rencana laba tahunan yang terdiri dari proyeksi keuangan untuk tahun yang akan datang, disertai dengan jadwal penyusunannya.
d) Anggaran kas
Suatu anggaran yang meramalkan seberapa banyak uang tunai yang akan dimiliki oleh suatu organisasi dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk biaya-biaya.
e) Anggaran pembelanjaan modal
Suatu anggaran yang diperkirakan investasi dalam property bangunan dan peralatan besar.
f) Anggaran variabel
Anggaran yang dipertimbangkan biaya yang berbeda dengan volume.
g) Anggaran tetap
Anggaran mengkomsumsikan tingkat penjualan atau produksi yang tetap.
Fungsi anggaran
a. Sebagai fungsi perencanaan: Perumusan anggaran2 yang diperlukan sebelum perusahaan memulai operasinya
b. Sebagai fungsi pengawasan: mencegah dan memperbaiki kesalahan agar terencanayg disusun sebelumnya dapat dicapai
c. Sebagai fungsi koordinasi: alat komunikasi interen yg menghubungkan beberapa unit kerja dan mekanisme kerja dari setiap individu atau bagian dlm perusahaan utk mencapai tujuan karena semua kegiatan saling berkaitan satu sama lain
d. Sebagai pedoman kerja: penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran2 pd masa yg akan dating
e. Alat motivasi: persuasi tindakan efektif dan efisien
Yang akan saya lakukan jika didalam suatu usaha terjadi kebutuhan anggaran yg sangat mendesak dan tidak terprediksi/tdk ada dlm RAB adlh:
Dgn meminjam bank untuk memenuhi kebutuhan yg mendesak tsb dan mempertimbangkan bunga bank terhadap keuntunganyg akan diperoleh shg perusahaan tdk mengalami kerugian












3. Elastisitas permintaan adalah :
Sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
Kaitan elastisitas permintaan dgn persediaan barang adl:
Dgn metoda elastisitas permintaan, kita akan tahu tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga, kita juga tahu barang2 yg peka terhadap perubahan harga (elastis) dan barang2 yg tdk peka terhadap perubahan harga (inelastis). Sehimgga dapat membantu dalam menentukan permintaan dan perencanaan kebutuhan persediaan
misalnya: Di apotek A permintaan Obata tau Vitamin atau supplement
- Prmintaan terhadap obat tdk begitu peka atau tdk berpengaruh oleh perubahan harga, artinya walaupun harga obat meningkat perjualan obat masih tdk berubah atau berubah sedikit saja karena obat merupakan kebutuhan pokok untuk pasien atau pnderita yg membutuhkan obat, sehingga mereka tdk akan menunda pembelian obat hingga harga obat turun. Tetapi bila Vitamin atau supplement yg merupakan kebutuhan yg dapat ditunda, jadi bila harga vitamin atau suplemnt naik maka permintaan akan menurun. Oleh sebabitu persediaan atau perencanaan persediaan dapat dikurangi.
Apabila permintaan obat di apotik tinggi, sementara persediaan obat di apotek rendah, maka yg akan saya lakukan sebagai APa adalah:
Untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan kepercayaan pelanggan maka kita bekerja sama dengan apotek lain yang terdekat untk membeli obat yg dibutuhkan untuk melayani pelanggan dan menjanjikan pada pasien obat dpt diantar kealamat untuk selanjutnya akan lebih memperhatikan ukuran perencanaan pesanan sehingga persediaan obat di Apotek dpt dikendalikan dan tidak kekurangan
4. Beberapa hal yang perlu diketauhui adalah (proses investasi)
a. Menetapkan sasaran investasi
Dalam penentuan sasaran berinvestasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jangka waktu investasi (pendek/panjang) beberapa target Return yg mau dicapai.
b. Membuat kebijakan investasi
Investasi harus mengerti karakter resiko (risk propile) masing-masing apaksh yang mau mengambil resiko atau menghindari resiko, beberapa banyak dana yang akan diinvestasikam, fleksibelitas investor dalam waktu untuk memantau investasi, pengetahuan akan pasar modal.
c. Pemilihan strategi protofolio dan asset
Setelah mengetahui hal2 tentang menetapkan sasaran investasikan dan membuat kebijakan investasi, maka kita dapat membentuk suatu protofolio yang diharapkan efisiensi dan optimal
d. Mengukur dan mengevaluasi kinerja
Tahap ini adalah menjadi tahap reevaluasi bagi perubahan untuk melihat kembali apakah yang telah dilakukan selama ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini telah benar2 maksimal atau belum
Kaitan ini investasi dengan arus kas pada sebuah rumah sakit adalah:
Dapat melihat seberapa banyak uang tunainya akan dimiliki oleh suatu rumah skit dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk biaya2. Sebuah rumah sakit dapat berkembang dengan investasi. Tapi kekurangannya dapat terjadi likuiditas jika investasi tersebut tdk dapat dirubah dgn cepat menjadi kas
Yg perlu disikapi dgn adanya persaingan eksternal yg dan persaingan internaladalah:
 Dgn analisa lingkungan eksternal yg berguna utk merumuskan strategi memanfaatkan peluang yg ada dan meminimumkan ancaman potensial yg akan dihadapi RS
 Dgn analisa lingkungan internal yg dpt menjadi landasan bagi RS utk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal di RS contoh: manajemen, keuangan dan SDM.

5. Manajemen keuangan merupakan salah satu ilmu diluar bidang farmasi yg perlu dipelajari adalah:
Sangat penting dipelajarikarena manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dlm satu perusahaan yg mempelajari tentang penggunaan dana, pemperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan bila kita akan mendirikan suatu usaha mis: apotek
Tujuan mempelajari ilmu itu asalah:
Utk memberikan informasiyg penting yg dpt menggambarkan kondisi keuangan Apotek, perusahaan farmasi,RS atauperusahaantertentushg dpt digunakanoleh berbagai pihak sesuai dgkepentingan masing2
Manfaatnya adalah:
- Mengambil keputusan investasi memilih satu atau lebih alternative investasi yg dinilai paling menguntungkan
- Mengambil keputusan pembelanjaan, memilih satu atau lebih alternative pembelanjaan yg menimbulkan biaya plg murah
- Mengambil keputusandiri dan menentukan berapa besar bagian laba ygdiperoleh perusahaan akan dibayar sebagai deviden kepada pemegang saham

Tidak ada komentar: