Kamis, 05 Mei 2011

RANGK TERAPI 1

1. Perbedaan karakter fisiologis yang berpengaruh kepada respon obat bagi pasien bayi, lansia, wanita hamil & menyusui
a. Bayi
Pada usia ini perbedaan respon yg utama disebabkan belum sempurnanya berbagai fungsi farmakokinetik tubuh. Contoh:
• Fase biotransformasi hati (terutama glukuronidasi dan jg hidroksilasi) yg kurang
• Fase ekskresi ginjal (filtrasi glomerulus & sekresi tubuli) yg hanya 60-70% dari fase ginjal dewasa
• Kapasitas ikatan protein plasma (terutama albumin) yg rendah
• Sawar darah otak dan sawar kulit yg belum sempurna
Dg demikian diperoleh kadar obat yg tinggi dlm darah & jaringan. Disamping itu, terdapat peningkatan sensitivitas eseptor terhadap obat. Akbatnya terjadi respon yg berlebihan atau efek toksik pd dosis yg biasa diberikan berdasarkan perhitungan luas permukaan tubuh
b. Lansia
• Absorpsi obat:
- Meningkatkan pH lambung
- Menurunkan permukaan absorpsi
- Menurunkan kecepatan aliran darah
- Menurunkan motilitas GI
- Menghambat waktu pengosongan lambung
• Distribusi obat
- Meningkatkan lemak tubuh
- Menurunkan massa tubuh
- Menurunkan total air tubuh
- Menurunkan albumin serum
- Menurunkan output kardiak
• Metabolisme obat
- Menurunkan aliran darah hati
- Menurunkan massa hati
- Menurunkan aktivitas enzim hati
• Ekskresi obat
- Menurunkan aliran darah ginjal
- Menurunkan LFG
- Menurunkan sekresi tubular
- Menurunkan jumlah nefron
c. Wanita hamil
Perubahan pada ginjal, liver & saluran GI. Pada trimester, aliran darah ginjal menjadi ganda, sehingga LFG menurun, akibatnya clearance obat dipecepat. Ada beberapa obat dapat menurunkan metabolisme hati selama kehamilan. Motilitas usus juga menurun, karena waktu transit intestinal untuk meningkatkan. Karena transit lebih lama, maka dibutuhkan waktu tambahan bagi obat untuk di absorpsi.
d. Wanita menyusui
1) Sekresi obat ke ASI
 Pd umumnya banyak obat yg disekresikan kedalam ASI dg kadar : pd ASI < plasma
 Keberadaan dalam ASI sukar dideteksi karena kadarnya rendah
 Pasien dg gagal ginjal : konsentrasi dlm ASI >>
 Beberapa obat disekresi dalam bentuk tidak aktif
2) Konsentrasi obat mencapai ASI tergantung pada
 Dosis obat
 Half life obat
 Ikatan dg protein plasma
 Berat molekul
 Kelarutan didalam lemak
 Perbedaan pH antara plasma dan ASI
3) Pengaruh obat pada proses laktasi (pembuatan ASI)
Dapat meningkatkan atau menurunkan produksi ASI
 Meningkatkan ASI
 Metoklopramid
 Oxytocin
 Menurunkan ASI
 Bromocriptin
 Levodopa
 Diuretik
 Alkohol


2. Obat2 yang perlu perhatian / tidak harus diberikan bagi pasien bayi, lansia, wanita hamil & menyusui
a. Bayi
Obat ES
Androgen Pubertas prematur pada pria, menurunkan tinggi pada remaja dari premature epiphyseal closure
Aspirin & salisilat lain Intoksitas dari overdosis akut (asidosis, depresi nafas hipertermia), Reye’s sindrom pada anak dengan chickenpox / influenza
Kloramfenikol Gray sindrom (neonates & infant)
Glukokortikoid Menghambat pertumbuhan dengan penggunaan jangka lama
Fluorokuinolon Tendon rupture
Heksaklorofen Toksisitas CNS (infant)
Asam nalidiksat Erosi cartilage
Fenotiazid Kematian mendadak pada infant
Sulfonamide Kernikterus (neonatus)
Tetrasiklin Kuning pada gigi

b. Lansia

c. Wanita hamil
- Penghambat ACE
- Antikanker / Immunosupresan: Aminopterin, Busulfan, Sikloposfamid, Metrotrexat
- Antiseizure: Karbamazepin, Fenitoin, Trimethadion, Asam valproat
- Derivate Vit. A: Etretinat, Isotretinoin, Vit. A
- Obat lain: Alkohol (dosis tinggi), Kokain (dosis tinggi), Litium, Tetrasiklin, Talidomid, Warfarin
- Hormone seks: Estrogen, Progestin, Androgen
d. Wanita menyusui
- Substansi terkontrol: Amfetamin, Kokain, Heroin, Marijuana, Fenisiklidin
- Antikanker: Sikloposfamid, Siklosporin, Doksorubisin
- Lainnya: Bromokriptin, Ergotamin, Litium, Metrotreksat, Nikotin
3. Aaaaa
4. mmmmm

Tidak ada komentar: